RANGKAIAN ARITMATIKA
Diharapkan setelah mengikuti materi ini, mahasiswa dapat :
1. Mengenal dan memahami rangkaian
pengolahan sinyal digital untuk operasi Aritmatika.
2. Memahami prosedur perancangan
rangkaian aritmatika.
1. Dasar Teori
Perancangan sebuah rangkaian logika kombinasional umumnya diawali dengan penjelasan
dan spesifikasi device dan diakhiri dengan implementasi logika yang sesuai. Berikut
ini adalah langkah-langkah (prosedur) perancangan :
1. Memahami Device. Menggambarkan
fungsi device kemudian menentukan spesifikasi input dan output, serta membuat
diagram blok.
2. Menyatakan algoritma. Menentukan
algoritma dan/atau manipulasi biner yang diperlukan untuk desain.
3. Membuat Tabel Kebenaran. Dari
Algoritma yang digunakan, membuat tabel kebenaran yang menjelaskan hubungan I/O
dengan lebih terperinci.
4. Menentukan fungsi output.
Memetakan dan menyederhanakan informasi yang terdapat dalam tabel kebenaran
untuk mendapatkan ekspresi logika output.
5. Membuat Diagram Logika.
Menggunakan sebuah gate atau pendekatan modular untuk mengimplementasikan
ekspresi logika yang diperoleh pada no 4.
6. Memeriksa Hasil. Memeriksa
kembali rangkaian logika berdasarkan fungsi atau logikanya.
Full Adder
Keunggulan FULL-ADDER bila dibandingkan dengan HALF-ADDER adalah kemampuannya
menampung dan menjumlahkan bit CARRY-in (Cin) yang berasal dari CARRY-out
(Cout) dari tahapan sebelumnya. Oleh karenanya fungsi FULL ADDER itu sendiri
adalah menjumlahkan ke-tiga bit input yaitu bit A, bit B dan Cin untuk menghasilkan
dua bit output yaitu S dan Cout.
Dengan menginterprestasikan fungsi dan melihat format operasi rangkaian FULLADDER,
tabel kebenaran dapat disusun untuk setiap kemungkinan kombinasi ketiga bit input.
Diasumsikan input berasal dari sumber logika positif dan output berupa ACTIVE HIGH.
Langkah selanjutnya adalah membuat K-Map orde 2 dari tabel kebenaran
tersebut. K-Map ini akan membantu merumuskan fungsi logika dari S dan Cout.
Gambar 1 Tabel kebenaran dan K-map dari FULL ADDER
Implementasikan rangkaian
FULL-ADDER dibuat berdasarkan persamaan ekspresi logika di atas. Rangkaian ini
dapat tersusun dari dua buah HALF-ADDER, seperti terlihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Rangkaian FULL ADDER
Untuk penjumlahan dengan
jumlah bit yang lebih banyak, dapat dilakukan dengan menambahkan rangkaian HALF
ADDER, sesuai dengan jumlah bit input. Di pasaran, rangkaian FULL ADDER sudah
ada yang berbentuk IC, seperti 74xx83 (4-bit FULL ADDER).
Half
Substractor
Rangkaian HALF SUBSTRACTOR hampir sama dengan
rangkaian HALF ADDER. D (Difference) ekivalen dengan S (SUM), dan B (BORROW)
ekivalen dengan C (CARRY) pada HA. Yang membedakan HA dan HS adalah pada BORROW
yang dihasilkan, seperti terlihat pada ekspresi logika berikut ini.
Adapun rangkaian logika dari HS ditunjukkan pada Gambar
3.
Gambar 3 Rangkaian HALF SUBSTRACTOR
Full
Substractor
Perancangan FULL SUBSTARCTOR memiliki kemiripan dengan
perncangan FULL ADDER, hanya saja pada FULL SUBSTRACTOR digunakan konsep 2’s
Complement. Rangkaian ini mengolah tiga bit A sebagai subtrahend (pengurang),
dan bit BORROWin (Bin). Output yang dihasilkan adalah bit D sebagai selisih
antara A dan B, serta bit BORROWout (Bout). Bin merupakan bit injaman dari
langkah sebelumnya, sedangkan Bout adalah bit pinjaman dari langkah selanjutnya,
sebagaimana bila melakukan operasi aritmatika pengurangan biasa.
Berdasar tabel kebenaran dan K-Map yang terdapat pada Gambar
4, kita dapat merumuskan ekspresi Boolean untuk rangkaian FULL-SUBSTRACTOR,
yaitu :
Gambar 4. FULL
SUBSTRACTOR: (a) Tabel Kebenaran; (b) K-MAP; (c) Skematik Rangkaian
Rekomendasi Artikel Terkait, lengkap dengan simulasinya
Pranala --> RANGKAIAN FULL ADDER 4 BIT DAN 8 BIT
Posting Komentar